Betapa butuhnya kita terhadap hidayah Allah. Sungguh andaikata bukan karena hidayah-Nya niscaya kita tidak akan tahu siapa kita dan untuk apa kita hidup di dunia.
Namun, hidayah itu tentu ada sebabnya. Salah satunya adalah kesungguhan seseorang dalam berusaha menggapai hidayah itu sendiri. Perhatikanlah Firman Allah:
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Itulah dia, "bersungguh-sungguh." Sekarang pertanyaannya, sudahkan kita melakukannya? Berusaha keras semampunya untuk mencari dan meniti jalan hidayah. "Semampunya" bukan "semaunya." Dalam sebuah hadits qudsi Allah subhanahu wata'ala mengatakan:
يَا عِبَادِي إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا فَمَنْ وَجَدَ خَيْراً فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلا يَلُومَنَّ إِلا نَفْسَهُ
"Wahai hambaku, sesungguhnya itu hanyalah amal perbuatan kalian yang Aku catat untuk kalian. Kemudian Aku akan memberikan balasannya kepada kalian. Barang siapa yang mendapati kebaikan maka hendaklah ia bersyukur memuji Allah dan barang siapa yang menemukan keburukan maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri." (HR. Muslim: 55)
Oleh sebab itu, jika Anda tidak mendapatkan hidayah karena memang tidak mau berusaha sungguh-sungguh maka jangan salahkan Allah, salahkan saja diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar