Katanya, hari ini bumi semakin panas. Pohon-pohon banyak ditebangi. Hutan sudah banyak yang gundul. Makanya, gencar sekarang usaha penghijauan. Menanam pohon untuk generasi yang akan datang.
Kalau menurut saya, daripada menunggu lama, lebih baik kita saja yang jadi pohonnya. Menjadi pohon kurma atau kelapa, biar ngak merusak dan bermanfaat untuk semua.
Rasulullah pernah bersabda:
إِنَّ مِنْ الشَّجَرِ لَمَا بَرَكَتُهُ كَبَرَكَةِ الْمُسْلِمِ فَظَنَنْتُ أَنَّهُ يَعْنِي النَّخْلَةَ فَأَرَدْتُ أَنْ أَقُولَ هِيَ النَّخْلَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ثُمَّ الْتَفَتُّ فَإِذَا أَنَا عَاشِرُ عَشَرَةٍ أَنَا أَحْدَثُهُمْ فَسَكَتُّ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هِيَ النَّخْلَةُ
“Sesunguhnya di antara pepohonan itu
ada yang keberkahannya seperti keberkahan seorang muslim.” Aku (Abdullah
bin Umar) yakin bahwa yang beliau maksud adalah kurma. Ingin rasanya
aku mengatakan: ‘Itu adalah kurma wahai Rasulullah’, lalu aku menengok
kanan kiri ternyata aku hanyalah anak usia belasan tahun akulah yang
paling muda dari semua mereka yang hadir, akhirnya aku pun memilih diam.
Kemudian Nabi bersabda: “Pohon itu adalah kurma.” (HR. Bukhari: 5444)
Itulah permisalan Rasulullah bagi seorang muslim. Kalau kita yang hidup
di negeri ini, permisalan tersebut bisa juga kita dekatkan kepada pohon
kelapa. Sebatang pohon yang terkenal dapat memberi manfaat dengan
hampir semua bagiannya.
Kalau setiap muslim jadi pohon kurma, maka bumi akan hijau dengan sendirinya.
Mari, menjadi manusia yang bermanfaat untuk makhluk Allah yang lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar