Jumat, 06 Oktober 2017
4S: SAKIT SENANG SAMA SAJA (Art.Salayok52)
Allah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya’: 35)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Allah menguji kita dengan kejelekan dan kebaikan, gembira dan sedih, sehat dan sakit, kaya dan miskin, halal dan haram, taat dan maksiat, petunjuk dan kesesatan.”
Jika kita mau merenungi ayat mulia ini, kita akan mengetahui bahwa ternyata beginilah hakikat hidup manusia yang sebenarnya. Tidak selamanya kaya adalah nikmat dan tidak pula miskin itu selamanya derita.
Ternyata sakit senang keduanya adalah ujian dari Allah. Sehingga betul juga ucapan bahwa kehidupan itu adalah ujian yang takkan putus. Bagaimana pun kondisi kita pada hakikatnya kita senantiasa berada dalam ujian Allah.
Ujian akan berakhir dengan berakhirnya riwayat kehidupan dunia kita. Kemudian, kita akan melihat hasil dari ujian selama ini. Beruntunglah mereka beruntung, rugilah mereka yang rugi. Karena ujian takkan diulang, tidak ada remedial.
Lantas apa yang patut kita banggakan? Tidak ada, selain amal shalih masing-masing. Benarlah firman Allah:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“Dialah Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian, mana di antara kalian yang paling baik amalannya dan Dia Maha Perkasa dan Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk: 2)
Semoga bermanfaat.
Zahir al-Minangkabawi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar