Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda:
لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا
“Janganlah kamu meremehkan kebaikan sedikit pun.” (HR. Muslim: 6857)
Gunung yang tinggi berasal dari tumpukan kerikil kecil, perjalanan yang
jauh berawal dari satu langkah maju, api yang besar bermula dari
percikan-percikan ringan. Nyaris tidak ada hal besar kecuali berawal dari hal yang kecil. Oleh sebab itu, jangan pernah meremehkan perkara kecil.
Ibnu Mu’taz pernah mengatakan:
لَا تَحْقِرَنَّ صَغِيْرَة إِنَّ الْجِبَالَ مِنَ الْحَصَى
“Jangan kau remehkan sesuatu yang kecil, sesungguhnya gunung berasal dari tumpukan kerikil.” (Tafsir Ibnu Katsir 1/164)
Inilah
Al-Imam Dzahabi, samudera ilmu, gunung yang menjulang, sejarah telah
mencacat beliau dalam jajaran imam-imam besar kaum muslimin. Tahukah kita apa yang mendorong beliau hingga akhirnya mencapai
kedudukan yang mulia itu? Ternyata sebabnya hanyalah satu kalimat
singkat.
Disebutkan, bahwasanya Imam al-Barzali ketika melihat tulisannya (Imam Dzahabi) mengatakan: ”Sungguh tulisan ini sangat mirip dengan tulisan para ahli hadits.”
Meski
hanya kalimat singkat dan seolah kecil, tapi kalimat itu sangat
membekas dalam hati Iman Dzahabi. Lihatlah komentar beliau setelah
mendengar kalimat tersebut: “Maka Allah menjadikanku cinta terhadap ilmu hadits.” (Siyar A’lamin Nubala’ dinukil dari Ma’alim fi Thoriqil Ishlah hal:38)
Oleh sebab itu, lakukakanlah kebaikan, hal yang bermanfaat, tanpa
pernah melihat besar kecilnya, karena kebaikan tetaplah kebaikan
meskipun seolah terlihat kecil.
Kita
tidak akan pernah tahu apa yang terjadi di masa depan, teruslah
berbuat baik, mana tahu kelak itu menjadi sebab kebaikan yang besar.
Senyum Anda hari ini, nasehat singkat, atau sedikit pemberian mana tahu
di kemudian hari menjadi sebab hidayah buat orang lain.
Semoga bermanfaat.
Zahir al-Minangkabawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar