Bagaimana mau lancar rezekinya?! Kakak jadi musuh, adik ngak sapaan. Paman, bibi apalagi, jauh sekali. Silaturrahimnya diputus.
Padahal, Rasulullah bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa mengiginkan untuk diluaskan rezekinya serta diundur ajalnya maka hendaklah ia bersilaturrahim.” (HR. Bukhari: 5640, Muslim: 2557)
Maka sambunglah hubungan yang selama ini terputus, timbun kembali jurang pemisah itu dengan pasir maaf.
Jauhnya jarak dan tempat bukan halangan lagi di zaman ini, yang penting kuncinya “Hati.”
Siapa saja yang disebut kerabat, yang diperintahkan kepada kita untuk menyambung silaturahim?
Kata Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin: mereka yang masih ada hubungan dengan kita sampai kakek keempat. (Lihat: al-Qaulul Mufid 1/35)
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar