Fudhail bin Iyadh rahimahullah pernah mengatakan:
لَا يَزَالُ العَالِمُ جَاهِلاً حَتَّى يَعْمَلُ بِعِلْمِهِ فَإِذَا عَمَلُ بِهِ صَارَ عَالِمًا
__________________________
Demikianlah memang ilmu itu. Buahnyalah yang diharapkan, bukan sekadar pohon. Oleh sebab itu, yang akan ditanya kelak bukan seberapa banyak kita telah menghafal ilmu, namun apa yang telah kita amalkan dari ilmu-ilmu itu. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَا تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَ أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيمَا عَلِمَ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar