Bulan Ramadhan adalah bulan perjuangan. Di tengah terik mentari yang menyengat dan rasa dahaga, apalagi jika kita harus bekerja diluar rumah, berat memang tapi kita harus tetap bersabar menahan sampai matahari tenggelam. Lalu bagaimana solusinya, apakah kita tidak boleh mendinginkan badan?
Jika kita membaca hadits-hadits Nabi, kita akan tahu bahwa ternyata apa yang kita rasakan, juga dirasakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan inilah yang dilakukan beliau shallallahu alaihi wasallam, yaitu mendinginkan badan.
Dari Abu Bakar bin Abdurrahman, ia mengatakan bahwa seorang sahabat Nabi yang menyampaikan hadits kepadanya menceritakan:
لَقَدْ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْعَرْجِ يَصُبُّ عَلَى رَأْسِهِ الْمَاءَ، وَهُوَ صَائِمٌ مِنَ الْعَطَشِ، أَوْ مِنَ الْحَرِّ
"Aku melihat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam di 'Arj mengguyurkan air ke atas kepalanya padahal beliau sedang berpuasa, untuk menghilangkan rasa dahaga atau panasnya." (HR. Abu Dawud: 2365)
Imam Bukhari dalam kitabnya setelah menuliskan judul: "Bab mandinya orang yang berpuasa," menyebutkan sebuah atsar dari Ibnu Umar radhiyallahu anhu. Beliau menyebutkan:
بَلَّ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ثَوْبًا فَأَلقَى عَلَيْهِ وَهُوَ صَائِمٌ
"Ibnu Umar radhiyallahu anhuma pernah membasahi sebuah baju kemudian memakainya, padahal ia sedang berpuasa." (Shahih Bukhari hlm. 380)
Oleh sebab itu, jika memang panas tengah terik dan kita merasa dahaga, boleh untuk mendinginkan badan, baik dengan mandi, menguguyurkan air, dst untuk mengurangi panas dan rasa haus. Zahir al-Minangkabawi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar