Seorang sahabat yang mulia, Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhuma pernah mengatakan:
إِذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُكَ وَ بَصَرُكَ وَ لِسَانُكَ عَنِ الكَذِبِ وَ الآثَمِ، وَ دَعْ أَذَي الخَادِمِ، وَ لْيَكُنْ عَلَيْكَ وَقَارٌ وَ سَكِيْنَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ، وَ لاَ تَجْعَلْ يَوْمَ صِيَامِكَ وَ فِطْرِكَ سَوَاء
____________________
Memang demikianlah seharusnya, ketika kita tengah berpuasa pada hakikatnya kita tidak hanya menghalangi diri dari makan dan minum saja. Banyak hal yang mesti kita jauhi, sesuatu yang dibulan biasa haram dan terlarang maka dibulan Ramadhan jauh lebih haram.
Ramadhan adalah kesempatan bagi kita untuk memperbaiki diri. Dengan berpuasa kita berusaha menjadi lebih baik. Oleh sebab itu perintah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tatkala ada orang lain yang menghina dan mencoba menghidupkan api kemarahan kita, cukuplah dengan mengatakan aku sedang berpuasa. Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا فَلا يَرْفُثْ ، وَلا يَجْهَلْ ، فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ
Maka dari itu, marilah menjadi seorang yang benar-benar mewujudkan puasa yang sesungguhnya. Menahan diri dari segala bentuk dosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar